Makret menunjukan volatilitas tinggi senin dimana indonesia libur untuk merayakan hari kemerdekaan. CSI -6% dan Singapore, Nikkei dan HSI -3% pada perdagangan senin kemarin namun pagi ini tekanan jual di regional mereda, Nikkei +0,09%, Kospi +0,4% NZX 50 -0,6% dan STI +0,2%. Investor menjual pada semua sektor saham setelah harga saham melonjak tinggi setelah meeting Fed yang di umumkan rabu kemarin. Yang investor perlu ketahui Statement the Fed bukanlah statement Dunia dan statement dia selalu membutuhkan back-and-forth dari berbagai segi untuk mengklarifikasikannya.
Being optimist sometime can be fool if no fundamental backed. Sesuai dengan market flash yang saya tulis sebelumnya, market rally terutama pada negara berkembang adalah karena USD melemah terhadap semua mata uang dunia dan ini juga diuntungkan pada harga komoditas pada satu-dua pekan kemarin. Ini sangat volatile dan saya sebelumnya sudah memperkirakan ada mini crash karena pasar forex sangat volatile dan bubble terutama di China akan menjadi alasan tepat untuk investor menjual sahamnya. Namun saya tidak mengatakan China bearish, saya akan membeli saham cina tetapi saya tidak akan melompat ke bus yang sedang berjalan kencang.
Saran saya untuk jangka pendek ini adalah hati-hati dengan reversal USD yang bisa merugikan negara berkembang termasuk Indonesia. Ditambah dengan kejenuhan investor untuk menunggu recovery GDP di kuartal tiga dan empat ini.
Guru Says: "I've never bought a stock unless, in my view, it was on sale."- John Neff
No comments:
Post a Comment